Ikan
patin adalah salah satu ikan air tawar yang
kerap diolah menjadi beragam jenis masakan. Selain
memiliki cita rasa gurih, ikan patin juga memiliki kandungan protein tinggi yang
baik untuk kesehatan tubuh. Untuk itulah, permintaan pasar akan kebutuhan ikan
patin selalu tinggi. Hal ini tentu menjadi peluang bisnis yang menjanjikan
untuk dicoba. Bagi Anda yang berniat melakukan budidaya ikan patin, ada baiknya
Anda terlebih dahulu memperhatikan beberapa panduan cara budidaya ikan patin berikut ini.
Cara Budidaya Ikan
Patin Bisa Berhasil dengan Memperhatikan Pemilihan Kolam
Tak dimungkiri, ikan patin memiliki banyak peminat.
Banyaknya peminat ikan patin membuat beberapa kalangan berinisiatif untuk
membudidayakan ikan air tawar ini. Ikan yang
memiliki habitat asli di sungai, danau, dan rawa ini dapat Anda budi dayakan di
dalam kolam. Kolam ini pun dapat berupa kolam tanah, terpal, beton atau tembok.
Memilih jenis kolam menjadi langkah awal dalam budi daya ikan
ini.
Selain
kolam, Anda juga bisa membudidayakan ikan patin dengan menggunakan karamba, tetapi hal ini
mulai dihindari seiring dengan makin tingginya tingkat pencemaran air. Budi daya ikan
patin paling baik dilakukan di kolam tanah atau lumpur dengan aliran air yang
baik. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan cara budidaya ikan patin di kolam beton atau tembok
dengan air tidak mengalir dapat berhasil secara maksimal asalkan kualitas air
tetap diperhatikan dengan baik.
1. Langkah Persiapan Kolam untuk Budi Daya Ikan Patin
Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam budi daya ikan
patin, ada beberapa persyaratan kondisi lingkungan kolam agar pertumbuhan
dan perkembangan ikan patin dapat optimal. Untuk budidaya ikan patin dengan
kolam tanah, sebaiknya pilihlah jenis tanah lempung atau liat yang tidak
berporos. Jenis tanah liat dapat menahan massa air sehingga tidak mudah
bocor.
Lalu, keringkan dasar kolam hingga tanah
menjadi retak-retak. Untuk cara budi daya
ikan patin di kolam beton, sebaiknya
Anda terlebih dahulu membersihkan kolam dengan menyemprotkan larutan formalin
dan air di dinding dan dasar beton.
2. Melakukan Pemupukan pada Air Kolam Ikan Patin
Sebelum benih ikan patin ditebar, sebaiknya lakukan pemupukan
kolam terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan
pemberian pupuk kandang atau kompos dengan takaran
50-700 gram/m2. Pemupukan ini bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan makanan alami atau bibit fitoplankton bagi ikan. Kemudian, Anda
juga perlu menaburi kolam dengan pupuk kapur dan pupuk urea untuk menjaga
kestabilan kadar asam air, yaitu PH air 6,6-7.
3. Pengisian Air pada Kolam Ikan Patin yang
Sudah Siap Dipakai
Setelah kolam sudah dipersiapkan dengan baik,
langkah atau cara budidaya ikan patin
yang selanjutnya adalah proses pengisian air kolam. Anda bisa mengisi kolam
dengan air setinggi 50-100 cm untuk memudahkan ikan dalam menghirup oksigen,
lalu diamkan air selama dua minggu hingga air kolam berubah warna menjadi
kehijauan.
4. Proses Penaburan Bibit
Ikan Patin ke Dalam Kolam
Setelah semua langkah di atas dilakukan, cara budidaya ikan patin yang
berikutnya adalah proses penaburan benih ikan. Sebelum benih ikan ditaburkan ke
kolam, sebaiknya terlebih dahulu Anda memasukkan benih ke dalam ember yang
sudah diisi dengan air kolam, lalu diamkan bibit ikan tersebut selama 30 menit.
Kemudian, Anda bisa memindahkan benih ikan ke kolam dengan kepadatan tebar
benih 5 ekor/m2.
5. Pemberian Pakan yang
Berkualitas untuk Ikan Patin
Pemberian pakai ikan yang tepat merupakan
salah satu cara budidaya ikan patin
agar cepat besar. Namun, pemberian pakan ikan patin harus dilakukan
secara teratur, yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari. Anda
bisa memberikan pakan ikan yang mengandung protein tinggi berupa pelet yang
bisa Anda beli di toko peternakan. Selain pelet, Anda juga bisa memberikan
pakan alami seperti bekicot, keong emas, kerang, dan sebagainya.
Selama proses pembesaran benih, serangan hama
dan penyakit tentu menjadi kendala bagi para peternak ikan. Budidaya ikan patin
rentan terkena hama seperti ular air, kura-kura, biawak, burung, dan sebagainya.
Pecegahannya dapat dilakukan dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam
agar hama-hama tersebut menjauh dari kolam.
Sedangkan, penyakit yang kerap menyerang ikan
patin biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, serta parasit. Penyakit ini bisa
dicegah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan kolam dan kualitas air,
serta menghindari pemberian pakan ikan pada ikan secara berlebihan.
6. Ini Dia yang Ditunggu: Masa
Panen Ikan Patin!
Memanen ikan patin tentu menjadi hal yang
sangat ditunggu-tunggu dalam serangkaian cara
budidaya ikan patin. Agar mendapatkan hasil panen yang melimpah dalam waktu
cepat maka sebaiknya Anda melakukan proses panen dengan cara yang tepat. Panen
dengan menggunakan jala sebaiknya dihindari karena akan membuat ikan terluka, bahkan
mati.
Sebaliknya, menangkap ikan dari hilir ke hulu
dengan menggunakan alat serok menjadi cara panen yang paling tepat karena kondisi ikan tetap hidup dan segar
saat dijual. Masa panen ini dilakukan setelah 6-12 bulan dari jarak sejak
penaburan benih. Panen ikan patin juga dapat dilakukan jika berat ikan sudah
mencapai 1 kg.
Demikian
beberapa langkah cara budidaya ikan
patin yang bisa Anda lakukan secara mudah. Dengan memperhatikan panduan budi daya ikan
patin di atas, semoga bisnis ternak ikan Anda dapat berjalan maksimal dan menghasilkan
panen ikan patin yang melimpah. Semoga bermanfaat ya.